Saturday, August 21, 2010

Sejarah Dan Kelebihan Ramadhan

Marilah kita sama-sama berazam untuk meningkatkan amalan kita pada bulan Ramadhan tahun semoga semakin bertambah baik dari Ramadhan kita pada tahun-tahun lepas. Mungkin ini adalah Ramadhan terakhir kita..

Sejarah Ramadhan
1) Ramadhan: Ertinya panas terik
2) Bulan di turunkan Al Quran dan disebut (syahru ramadhana)
3) Berlakunya Perang Badar Kubra dan mendapat kemenangan.
4) Bulan dimana Nabi s.a.w mengambil semula Mekah dari tangan Musyrikin dan berakhirnya penyembahan berhala.
5) Di dalamnya dipilih ada Malam Al-Qadar yakni lebih baik daripada 1000 bulan.
6) Di pilih untuk ibadat puasa.
7) Di pilih untuk lain2 ibadat (solat Tarawih, tadarus Al Quran dll)


Kelebihan Bulan Ramadhan
1) Kamu akan di naungi Ramadhan. (bagi yang telah meninggal dunia terlepas dari siksa kubur)
2) Bulan penuh keberkatan
3) Di malamnya ada lebih baik daripada 1000 bulan
4) Amalan solat sunat menyamai dengan solat fardhu 5) Manakala solat fardhu mendapat 70 kali ganda
6) Bulan sabar dan pahalanya adalah syurga
7) Bulan menambah rezeki
8 ) Memberi berbuka banyak pahala
9) Bulan keampunan : – Doa yang paling makbul iaitu doa sebelum berbuka puasa. – juga doa pada sepertiga malam.

Amalan-amalan di bulan Ramadhan (Tidak dapat buat semua, jangan tinggal semua)

1) Mengucapkan Selamat Menyambut Bulan Ramadhan
2) Perasaan tidak sabar untuk menanti Ramadhan
3) Niat puasa sebulan pd permulaan Ramadhan
4) Hendak tidur bacalah 4 ayat terakhir Surah Al Kahfi supaya dapat bangun malam
5) Berazam melakukan Terawih
6) Bertadarus secara bersemak (bukan sendirian)
7) Solat berjemaah setiap waktu
8 ) Solat jemaah di masjid/surau
9) Amalkan Qiyamulail walaupun pendek
10) Sahur diwaktu akhir
11) Sahur – utk mengelakkan makanan tidak hadam elakkan makanan pedas dan tutup sahur dengan air susu 12) Mandi Janabat sebelum Imsak
13) Kurangkan tidur
14) Tunaikan Solat sunat fajar (Solat Sunat Subuh)
15) Tunaikan Solat Dhuha
16) Tidur waktu cuti (satu jam sebelum Zohor)
17) Tunaikan solat Rawatib
18) Jaga pacaindera
19) Elakkan gosok gigi selepas tergelincir matahari hingga berbuka
20) Hadiri majlis ilmu
21) Buat baik kepada ibubapa
22) Isteri hendaklah taat pada suami
23) Banyakkan bersedekah
24) Berbuka dengan 3 biji kurma
25) Berbuka bersama org tua
26) Jemput tetamu berbuka
27) Kurangkan berat badan
28) Banyakkan i’tikaf di masjid (lelaki sahaja)
29) Baiki hubungan suami isteri
30) Baiki hubungan jiran
31) Isteri jauhi drpd keluar memakai mekap & perhiasan
32) Elakkan berbelanja berlebihan
33) Kuatkan kesabaran
34) Banyakkan selawat,istighfar,bertasbih
35) Berazam beramal (pada malam Lailatul Qadar)
36) Mengejut anak dan isteri di malam Lailatul Qadar
37) Elakkan menonton TV dan melayari internet yang mengandungi nafsu
38) Elakkan mendengar radio berunsur hiburan hingga melalaikan
39) Berdoa dengan nada lembut dan merayu
40) Jauhkan bercumbu dengan suami/isteri di siang hari
41) Mendoakan ibu bapa samaada hidup atau yang meninggal dunia
42) Melazimkan solat awal waktu
43) Elakkan sebelum berbuka bersiar2 yg menjadikan pandangan liar
44) Elakkan banyak berhutang
45) Melepaskan perasaan sedih melepaskan Ramadhan ditakuti tidak bertemu lagi dengan Ramadhan akan datang
46) Mengeluarkan zakat fitrah
47) Solat Witir

5 Orang nabi telah menjadi saksi kepada Allah S.W.T




Pada hari kiamat Allah s.w.t. akan menolak alasan empat orang dengan empat iaitu:

* Menolak alasan orang-orang kaya dengan nabi Sulaiman a.s. Jika sikaya berkata: “Kekayaan itulah yang menyebabkan aku sibuk sehingga tidak sempat beribadat.” Maka dijawab: “Engkau tidak lebih kaya dari Sulaiman tetapi kekayaannya tidak melupakan dari iabdat.”
* Jika hamba sahaya berkata: “Kerana saya sebagai hamba sahaya maka tidak dapat bebas untuk beribadat kepadaMu.” Maka Allah s.w.t. menjawab: “Yusuf a.s. menjadi hamba sahaya tetapi kehambaannya tidak menghalangi untuk melakukan ibadat.”
* Jika si miskin berkata: “Kemiskinanku itulah yang menghalangi untuk beribadat kepadaMu.” Maka Allah s.w.t. menjawab: “Engkau tidak lebih miskin dari Isa a.s. tetapi Isa a.s. tidak terhalang untuk melakukan ibadat.”
* Jika terhadap orang yang sakit dengan Nabi Ayyub a.s. Jika sisakit berkata: “Penyakitku itulah yang menghalangi aku untuk beribadat.” Maka Allah s.w.t. menjawab: “Penyakitmu tidak lebih berat dari penyakit Ayyub a.s. tetapi ia tidak terhalang untuk ibadat kepadaKu.”

Sehingga tidak ada alasan bagi orang yang akan beralasan disisi Allah s.w.t. pada hari kiamat. Orang-orang solihin senang dengan penyakit dan kesukaran itu kerana menjadi penebus dosa.

Marhaban Ya Ramadhan


Puasa memiliki beberapa manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya:

1. Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.

Firman Allah Ta 'ala : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah: 183) Catatan Penting : Dalam kesempatan ini, kami mengingatkan kepada para saudaraku kaum muslimin yang suka merokok. Sesungguhnya dengan cara berpuasa mereka bisa meninggalkan kebiasaan merokok yang mereka sendiri percaya tentang bahayanya terhadap jiwa, tubuh, agama dan masyarakat, karena rokok termasuk jenis keburukan yang diharamkan dengan nash Al-Qur'anul Karim. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih balk. Hendaknya mereka tidak berpuasa (menahan diri) dari sesuatu yang halal, kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram, kami memohon ampun kepada Allah untuk kami dan untuk mereka.

2. Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan.

3. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

4. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.

5. Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir.

6. Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka.

7. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa (Lihat kitab Larhaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).